Kamis, 04 Juni 2015

#Day 4..someone who inspires me

 
Bismillah..

Baru sempat update tulisan terbaru untuk challenge hari ke-4. Seharian ini sibuk kerja dan mengurus  kesana kemari, malamnya pun masih harus lanjut kerja di apotek. Tapi karena dilakukan dengan suka hati insya allah tidak akan terasa berat.
Jika ditanya siapa yang menginspirasi hidupku? Jawabannya banyak...baik itu orang-orang yang berada di sekitarku atau orang-orang yang bahkan tidak pernah kutemui. Tapi orang yang paling menginspirasi bagiku adalah
AYAH

Ayahku merupakan contoh teladan yang patut untuk kutiru. Sempat tersirat di benakku untuk mencari sosok pendamping yang mirip dengan Ayah. Ayah bisa segalanya. Sejak kecil itu yang tertanam  dalam diriku. Dulu saat kami pertama kali pindah ke rumah yang sekarang,  Kami termasuk salah satu keluarga pendatang yang pertama menetap. Daerah kami adalah daerah rawa yang masih sepi penduduk dan rawan kejahatan. Pernah sekali sepupuku di keroyok saat akan bertandang ke rumah, membuat ibuku (agar lebih enak dibaca, kali ini aku menulis mamahku dengan sebutan ibu) semakin cemas memikirkan keadaan kami yang masih sangat kecil, tapi ayah terus menyemangati ibu untuk tidak takut dan tetap bertahan tinggal di sini sampai sekarang. Ayah menjaga kami.  Ayahku pahlawanku.

Ayahku berasal dari desa dimana sekolah bukan menjadi hal yang utama. Untuk bersekolah di sekolah dasar saja, ayah harus berjalan melewati beberapa desa. Karena keinginannya yang kuat ayah merantau ke beberapa daerah dan kota besar untuk mencari kehidupan yang lebih layak.  Setelah kesana kemari kerja dan mendapatkan banyak pengalaman, ayah memutuskan untuk kuliah dengan menggunakan uang sendiri tanpa bantuan orang tua. Ayah kuliah sekaligus bekerja sebagai guru mengaji dan terkadang menjadi penjahit dadakan. Saat itu ayah belum bertemu dengan ibu. Ayah mengajar dan mendidik kami dengan segudang pengalamannya. Ayahku punya banyak pengalaman di bidang beternak dan bercocok tanam. Rumah kami yang dulu meski hanya terbuat dari kayu tapi di sekitarnya banyak tanaman buah, sayur dan umbi-umbian. Kami bahkan memelihara Ayam, bebek dan merpati. Ayahku guruku. Ilmu pengetahuanku.

Ayah termasuk seseorang dari segelintir penduduk desa yang alhamdulillah berhasil setelah merantau. Ayah membuka lebar-lebar pintu rumah untuk menampung keluarga bahkan tetangga di desa yang membutuhkan tempat tinggal untuk sekolah atau yang ingin mencari kerja. Setiap tahun rumah kami selalu ramai saat musim pendaftaran sekolah tiba. Ayahku malaikatku.

Ayahku selalu menekankan bahwa pendidikan adalah yang utama. Baik itu pendidikan agama maupun pendidikan formal. Harta kau jaga sedangkan ilmu pengetahuan akan menjagamu. Harta bisa dicuri tapi tidak dengan ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuanmu adalah satu2nya harta yang bisa ayah wariskan. Ayah selalu berpesan agar menggunakan ilmu pengetahuan kami dengan bijak. Ayahku sumber inspirasiku.

Mengutip kata2 kang canun "di balik senyum tulus istri ada juga kesabaran seorang suami di belakangnya". Ayahku tidak banyak bicara. Tapi di balik senyum ibu ada kejahilan ayah di belakangnya. Ayahku yang penyayang. The Best Ayah di seluruh dunia.


2 komentar:

  1. terharu bacanya, salut buat ayahnya Hafsah, teladannya patut dicontoh :)

    BalasHapus
  2. Sama.....
    Aku juga ayah....
    TOS Kita yuk.....

    BalasHapus