Bismillah..
Baru sempat update tulisan terbaru untuk challenge hari ke-4. Seharian
ini sibuk kerja dan mengurus kesana kemari, malamnya pun masih harus
lanjut kerja di apotek. Tapi karena dilakukan dengan suka hati insya allah
tidak akan terasa berat.
Jika ditanya siapa yang
menginspirasi hidupku? Jawabannya banyak...baik itu orang-orang yang berada
di sekitarku atau orang-orang yang bahkan tidak pernah kutemui. Tapi orang yang
paling menginspirasi bagiku adalah
AYAH
Ayahku merupakan contoh teladan yang patut untuk kutiru. Sempat
tersirat di benakku untuk mencari sosok pendamping yang mirip dengan Ayah. Ayah
bisa segalanya. Sejak kecil itu yang tertanam dalam diriku. Dulu saat
kami pertama kali pindah ke rumah yang sekarang, Kami termasuk salah satu
keluarga pendatang yang pertama menetap. Daerah kami adalah daerah rawa yang
masih sepi penduduk dan rawan kejahatan. Pernah sekali sepupuku di keroyok saat
akan bertandang ke rumah, membuat ibuku (agar lebih enak dibaca, kali ini aku
menulis mamahku dengan sebutan ibu) semakin cemas memikirkan keadaan kami yang
masih sangat kecil, tapi ayah terus menyemangati ibu untuk tidak takut dan
tetap bertahan tinggal di sini sampai sekarang. Ayah menjaga kami. Ayahku pahlawanku.
Ayahku berasal dari desa dimana sekolah bukan menjadi hal yang
utama. Untuk bersekolah di sekolah dasar saja, ayah harus berjalan melewati
beberapa desa. Karena keinginannya yang kuat ayah merantau ke beberapa daerah
dan kota besar untuk mencari kehidupan yang lebih layak. Setelah kesana
kemari kerja dan mendapatkan banyak pengalaman, ayah memutuskan untuk kuliah
dengan menggunakan uang sendiri tanpa bantuan orang tua. Ayah kuliah sekaligus
bekerja sebagai guru mengaji dan terkadang menjadi penjahit dadakan. Saat itu
ayah belum bertemu dengan ibu. Ayah mengajar dan mendidik kami dengan segudang
pengalamannya. Ayahku punya banyak pengalaman di bidang beternak dan bercocok
tanam. Rumah kami yang dulu meski hanya terbuat dari kayu tapi di sekitarnya
banyak tanaman buah, sayur dan umbi-umbian. Kami bahkan memelihara Ayam, bebek
dan merpati. Ayahku guruku. Ilmu
pengetahuanku.
Ayah termasuk seseorang dari segelintir penduduk desa yang
alhamdulillah berhasil setelah merantau. Ayah membuka lebar-lebar pintu rumah
untuk menampung keluarga bahkan tetangga di desa yang membutuhkan tempat
tinggal untuk sekolah atau yang ingin mencari kerja. Setiap tahun rumah kami
selalu ramai saat musim pendaftaran sekolah tiba. Ayahku malaikatku.
Ayahku selalu menekankan bahwa pendidikan adalah yang utama. Baik
itu pendidikan agama maupun pendidikan formal. Harta kau jaga sedangkan ilmu
pengetahuan akan menjagamu. Harta bisa dicuri tapi tidak dengan ilmu
pengetahuan. Ilmu pengetahuanmu adalah satu2nya harta yang bisa ayah
wariskan. Ayah selalu berpesan agar menggunakan ilmu pengetahuan kami dengan
bijak. Ayahku sumber inspirasiku.
Mengutip
kata2 kang canun "di balik senyum
tulus istri ada juga kesabaran seorang suami di belakangnya". Ayahku
tidak banyak bicara. Tapi di balik senyum ibu ada kejahilan ayah di
belakangnya. Ayahku yang penyayang. The Best Ayah di seluruh dunia.
terharu bacanya, salut buat ayahnya Hafsah, teladannya patut dicontoh :)
BalasHapusSama.....
BalasHapusAku juga ayah....
TOS Kita yuk.....